Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan, Ashabul Kahfi, meminta agar mobil 'Moko' yang dicetuskan Gubernur Syahrul Yasin Limpo untuk terus berpacu dengan mobil Esemka buatan pelajar SMK di Solo, Jawa Tengah.
"Kita harap pemerintah provinsi mengangkat produksi Moko. Saya usul ke gubernur untuk melakukan produksi massal," katanya di Makassar, Kamis (6/1).
Ia mengemukakan, mobil Moko maupun Esemka harus mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat karena merupakan produksi lokal. Namun, Kahfi juga mengingatkan agar produksi massal mobil Moko dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas.
"Semua harus didukung karena merupakan produk dalam negeri. Tetapi mutunya juga harus diperhatikan untuk kenyamanan dan safety (keamanan) penggunaannya," ucapnya.
Kahfi yang juga ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel mengusulkan agar satu dari tiga tipe mobil Moko untuk dioperasikan khusus di desa. Pemprov Sulsel sukses meluncurkan tiga tipe prototipe mobil nasional, Moko, pada puncak peringatan hari jadi ke-342 Provinsi Sulsel 19 Oktober 2011.
Peluncuran ketiga tipe mobil bernama 'N1', 'Rinra' dan 'Tetta' yang masing-masing berkapasitas 650 cc itu ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan kerja sama pengembangan industri mobil lokal antara Universitas Hasanuddin dan PT Industri Kereta Api Nasional.
PT Industri Kereta Api Nasional (IKAN) adalah perusahaan yang akan memproduksi 70 persen komponen mobil. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo berharap, Moko akan menjadi kendaraan niaga untuk usaha kecil dan direncanakan tahun ini diproduksi di Makassar atas lisensi PT IKAN bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin.
sumber : otosia