Mengawali kerja memasuki tahun baru 2012, Senin (2/1) lalulintas di Kota Medan sepertinya tidak terlalu padat. Seperti pada jam sibuk antara pukul 07.00-08.00 WIB dan pukul 16.00 WIB-17.00 WIB saat itu lalulintas sedikit lengang.
Setelah dipikir-pikir ternyata anak-anak sekolah masih libur. Kondisi ini sangat terasa. Artinya, salah satua penyumbang kemacetan adalah anak-anak sekolah.
Seperti yang pernah disampaikan Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan, Dr Musyuhito Solin setiap pagi 80 persen kendaraan yang beredar di Kota Medan merupakan kendaraan yang mengantar anak sekolah dari segala penjuru kota Medan semua menyerbu kota.
Penyumbang kemacetan lainnya, munculnya pusat-pusat keramaian di inti kota seperti mall dan pusat perbelanjaan. Ke depan di berbagai sudut di Kota Medan bakal tumbuh pusat-pusat keramaian baru sehingga jika ini tidak segera ditangani maka Medan bakal seperti Jakarta. Macet... lagi, macet lagi!.
Untuk itu, penanganan kemacetan memang sangat diperlukan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Jika kita melihat buku Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi (MP3E) Kota Medan yang dikeluarkan Badan Perencaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan ternyata Pemko Medan siap untuk mengatasi kemacetan seperti akan dibangun fly over Djamin Ginting, fly over Pinang Baris dan Under Pass Brigjen Katamso.
FLY OVER
Pembangunan fly over Djamin Ginting untuk mengatasi masalah kemacetan di bagian selatan Kota Medan tepatnya Jalan Djamin Ginting yang diakibatkan oleh tingginya intensitas pemanfaatan lahan, pertemuan lalulintas lokal dan regional serta tingginya jumlah kendaraan yang melintasi kawasan tersebut maka Pemko Medan sedang melakukan upaya pembangunan fly over di Jalan Djamin Ginting. Kawasan ini direncanakan akan dapat beroperasi pada tahun 2013, bahkan direncanakan tahun 2012 sudah dapat dilakukan pekerjaan fisik pembanguna fly over Jamin Ginting.
Upaya lain, pembangunan fly over Pinang Baris tepatnya akan berlokasi persis di persimpangan Jalan Gatot Subroto-Binjai dan Pinang Baris-Jalan Kelambir V. Tingginya jumlah kendaraan dan merupakan satu-satunya akses dari Kota Medan menuju Kota Binjai menyebabkan kawasan tersebut salah satu sumber kemacetan.
Fly over direncanakan akan dibangun sepanjang 886 meter dengan total luas lahan yang akan dibebaskan seluas 6156.4 m2.Konstruksi fly over ini direncakanana akan dibangun pada tahun 2015-2017.
Upaya lain pembangunan under pass Brigjen Katamso. Pembangunan under pass Katamso di Kelurahan Titi Kuning-Kelurahan Pangkalan Masyhur di kecamatan Medan Johor. Under pass akan dibangun sepanjang 625 meter dengan total luas lahan seluas 398.49 m2. Konstruksi direncanakan akan dibangun pada tahun 2015-2017.
Upaya lain, pemasangan Area Traffic Control System (ATCS). Pola jaringan jalan kota Medan yang berbentuk grid mempunyai struktur dan karakteristik dasar yang ditandai denganadanya lintasan rute yang secara pararel mengikuti ruas-ruas jalan yang ada dari pinggir kota yang satu ke pinggir kota lainnya dengan melewati pusta kota Central Business Distric (CBD) yang letaknya di tengah. Tipe ini dimaksud agar jaringan yang terbentuk dapat melayani masyarakat secara merata. Keuntungan utama dari struktur ini adalah siswa rute yang terbentuk menjadi mudah diingat dan mudah dimengerti oleh masyarakat luas.
Bagi angkutan umum kelemahan struktur jaringan grid adalah tidak semua arah pergerakan dari satu zona asal tempat tujuan dapat dipenuhi dengan hanya menggunakan satu lintasan rute. Akan diperlukan pergantian lintasan rute yang menyebabkan timbulnya kebutuhan tranfer. Akibatnya, calon penumbang akan merasakan waktu perjalanan yang relatif cukup panjang akibat diperlukan tranfer.
Dengan kondisi traffic light sistem manual saat ini setting yang dilakukan dengan standar jam padat telah mengakibatkan optimasi kapasitas ruang dan persimpangan kurang efisien. Tidak semua persimpangan yang mengalami kemacetan arus lalulintas dapat dilakukan setting ulang secara tepat dan tepat dan menghubungkan antara persimpangan yang satu denganpersimpangan yang lain.
Makanya, dalam mendukung kebijakan rekayasa dan manajemen lalulintas sudah saatnya kota Medan didukung area traffic control system (ATCS) sehingga diharapkan dapat mencintapakan arus lalulintas yang aman, nyaman, tertib dan lancar tanpa melakukan penambahan jalan dan pelebaran jalan.
PENAMBAHAN BRT
Selain itu, MP3E Kota Medan juga memuat rencana pengembangan Bus Rapit Transit (BRT) dengan skala pelayanan Mebidang (Medan, Binjai, dan Deli Serdang). Berdasarkan hasil studi yang dilakukan berdasarkan survey dan problema transportasi yang berkembang di lapangan untuk bisa mengintruduksi sistem transportasi yang lebih sistematik, teratur dan manusiawi di kota Medan, maka fokus penentuan alternatif awal koridor-koridor BRT Mebidang lebih difokuskan pada koridor-koridor di dalam kota Medan.
Ada terindentifikasi sebanyak tujuh koridor, sedangkan dua koridor lainnya merupakan pengembangan dari koridor-koridor di dalam kota Medan yakni yang menuju kota Binjai maupun menuju Lubuk Pakam.
Alternatif koridor BRT yakni Koridor 1, Pinang baris-Guru Pattimpus rute yang dilakukan Terminal Pinang Baris-Jalan Gatot Subroto-Jalan Guru Pattimpus. Koridor 2, Brigjen Katamso-Yos Sudarso rute yang dilalui Jalan Brigjen Katamso-Jalan Pemuda-Jalan Ahmad Yani-Jalan Balaikota-Jalan Putri Hijau-Jalan Yos Sudarso (Simpang Brayan).
Koridor 3, Amplas-Irian Barat rute yang dilalui Terminal Amplas-Jalan Sisingamangaraja-Jalan Cirebon-Jalan Irian Barat. Koridor 4, Perintis Kemerdekaan-Kuala Namu, rute yang dilalui Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Moh Yamin, Jalan Letda Sudjono-Kuala Namu.
KORIDOR 5
Sementara koridor 5 Djamin Ginting-Raden Saleh. Rute yang dilalui Jalan Djamin Ginting-Jalan S Parman-Jalan Kapten Maulana Lubis-Jalan Raden Saleh. Koridor 6 Asrama-Kol Bejo. Rute yang dilalui Jalan Asrama-Jalan Kapten Sumarsono-Jalan Helvetia (By Pass)-Jalan Pertempuran-Jalan Pertahanan-Jalan Cemara-Jalan Kol Bejo. Koridor 7, Nasution-Pinang Baris. Rute yang dilalui Jalan AH Nasution, Jalan Ngumbang Surbakti-Jalan Flamboyan Raya-Jalan Sakura Raya-Jalan TB Simatupang-Terminal Pinang Baris.
Terminal Binjai-Terminal Pinang Barus. Rutenya Jalan Medan-Binjai dan Terminal Amplas-Terminal Lubuk Pakam. Rutenya Jalan Medan-Lubuk Pakam.
Kepala Bappeda Kota Medan, Ir Zulkarnain mengatakan kebutuhan tranportasi yang mengacu ke Masterplan merupakan rencanan kebutuhan transportasi jangka panjang. Sedangkan yang dikerjakan jangka pendek tergantung kepada dinas terkait seperti Dinas Perhubungan.
SUMBER : www.pemkomedan.go.id