
penelitian yang dilakukan lembaga amal Brake and Cambridge Weight Plan menunjukan bahwa satu dari delapan pengemudi tertidur saat mengemudi. Sang supir ini tertidur antara dua sampai 30 detik saat mereka sudah merasa sangat mengantuk.
Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan kecelakaan kendaraan yang diakibatkan oleh supir yang mengantuk. Lebih parahnya, kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan niaga seperti bus ataupun truk yang bisa mengakibatkan banyaknya korban jiwa.
Pada penelitian tersebut, satu dari empat responden mengaku akan tidur saat mereka sudah merasa mengantuk. Tapi, tidak kurang dari 86 persen memilih tetap melanjutkan perjalanan daripada menghentikan kendaraan suatu tempat yang aman untuk tidur.
“Kelelahan di belakang kemudi sangat membunuh. Saat kita mengemudi kendaraan adalah tanggung jawab besar yang harus diambil serius. Itu berarti kita harus berhenti saat merasa mengantuk dan tidak boleh memulai perjalanan saat lelah. Ini adalah masalah hidup dan mati," kata Julie Townsend, direktur kampanye Brake tersebut.
Tips yang diberikan untuk menghindari kecelakaan saat berkendara akibat mengantuk bukanlah dengan dibantu dengan minuman penambah energi. Kampanye tersebut meminta pengendara untuk menepi dan mencari tempat yang aman untuk sekedar memejamkan mata sejenak.
Tiba di tempat tujuan lebih lambat dari waktu yang sudah ditentukan, adalah lebih baik daripada kita tidak pernah sampai ke tujuan tersebut karena kecelakaan.
sumber : okezone